Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata (Pisces, Amphibi, Reptil, Aves, dan Mamalia)

SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA (PISCES, AMPHIBI, REPTIL, AVES, DAN MAMALIA)

 

Sistem Sirkulasi pada Pisces

Sistem cardiovascular terdiri atas

a)  Jantung

b) Arteri dan arteriolae

c) Kapiler-kapiler

d) venulae dan venae

e) darah

      Jantung atau cor terdapat di dalam cavum pericardii. Ia terdiri atas sinus venosus, atrium, ventriculus, dan bulbus arteriousus. Dinding sinus venosus, atrium, dan ventriculus ialah kontraktil, tetapi dinding bulbus arteriosus tidak. Bulbus arteriosus merupakan pangkal dari aorta ventralis (Radiopoetro, 1996:438).

       Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah seeambi (atrium). Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga perikardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka). Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung (Pratiwi, 2007:96).

        Menurut (Pratiwi, 2007:96) darah ikan tampak pucat dan volumenya relatif sedikit jika dibandingkan dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih dan lien (limpa) sebagai bagian dari sistem peredaran, terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh limpa.

Proses sirkulasi pada pisces

       Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh mengandung CO2 kembali ke jantung melalui vena dari berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk ke serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis, oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri aferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh darah mengikat CO2. Dengan adanya sistem vena, darah dikembalikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung. Beberapa vena yang penting misalnya vena cardinalis anterior, dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari tubuh melewati hati) dan vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung (Pratiwi, 2007:96).

       Perhatikan bahwa pada ikan, darah harus mengalir melalui dua hamparan kapiler selama masing-masing sirkuit (perputaran), satu dalam insang dan yang kedua, yang disebut kapiler sistemik, dalam organ selain insang. Ketika darah mengalir melalui hamparan kapiler, tekanan darah, tekanan hidrostatik yang mendorong darah mengalir melalui pembuluhm menurun tajam. Dengan demikian darah yang kaya oksigen dari insang mengalir ke organ-organ lain dengan sangat lambat pada ikan, tetapi proses tersebut dibantu oleh pergerakan tubuh selama berenang (Campbell, 2000:45). 

Sistem sirkulasi pada Amphibi

      Sistem peredaran darah katak terdiri dari jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel-sel darah (korpuskula) yakni sel-sel daran merah, sel-sel darah putih, dan keping sel darah

       Menurut (Radiopoetro, 1996:485) Pengangkutan gas-gas pernapasan dan material-aterial lainnya dilaksanakan oleh sistem kardiovaskuler yang terdiri atas:

  1. Jantung
  2. Arteri
  3. Kapiler
  4. Vese
  5. Pembuluh-pembuluh limpa
  6. Cairan darah dan limpa

       Menurut (Radiopoetro, 1996:485) Jantung merupakan bangunan musculer yang terbagi menjadi lima rongga. Ia terdapat di dalam suatu kantong yang berdinding rangkap. Dinding yang sebelah dalam melekat pada cor, disebut epicardium dan dinding yang paling luar disebut pericardium, di antara dinding itu terdapat rongga, cavum pericardii yang berisi cairan sedikit.

Jantung katak terdiri dari:

  1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior
  2. Dua buah serambi yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium sinister)
  3. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung
  4. Trunkus arteriousus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik

       Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup (valve) sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Didalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis.

Proses sirkulasi pada Amphibi

       Menurut (Campbell, 2000:45) Ventrikel akan memompakan darah ke dalam sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit: sirkuit pulmokutaneus dan sirkuit sistemik. Sirkuit pulmokutaneus mengarah ke jarigan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam sirkuit sistemik.

    Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema ini, yang disebut sirkulasi ganda,  menjamin aliran darah yang kuat ke otak, otot, dan organ-organ lain karena darah itu dipompa untuk kedua kalinya setelah kehilangan tekanannya dalam hamparan kapiler pada paru-paru dan kulit. Keadaan ini sangat berbeda dari sirkulasi tunggal dalam ikan, dimana darah mengalir secara langsung dari organ respirasi (insang) ke organ lain dengan tekanan yang semakin berkurang.

    Pada katak dikenal adanya sistem porta yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik  (vena) saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler dari suatu sistem porta yang terbagi menjadi anyaman-anyaman di dalam alat tubuh yang lain sebelum kembali ke jantung. Barulah kemudian masuk ke dalam vena yang menuju jantung. Sistem porta yang penting adalah sistem porta hepatika pada hati dan sistem porta renalis pada ginjal (Pratiwi, 2007:98).

Sistem sirkulasi pada Reptilia

 

      Sistem peredaran darah pada reptilia lebih maju jika dibandingkan dengan sistem peredaran amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen dalam jantung.  Jantung reptilia terletak di rongga dada di bagian depan ventral.

       Menurut (Radiopoetro, 1996:517) Jantung reptilia terdiri atas tiga ruang yaitu 2 atria dan 1 ventrikulus, kecuali pada crocodilia dan alligator. Tetapi ventrikulus cordis dari cor yang beruang tiga, sebenarnya terbagi dua oleh suatu septum yang disebut septum interventricularis yang membentang dari apex cordis sampai ke pusat cor, sehingga seolah-olah cor semua reptilia beruang empat. Perlu diketahui bahwa septum interventricularis tadi belum sempurna sehingga masih ada percampuran darah antara bagian dexter dan sinister.

     Antara kedua antria dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudah sempurna, sehingga tidak akan terjadi percampuran antara darah venosa dan darah arteriel.Conus arteriosus pada reptilia telah menjadi sebagian dari venticulus. Dari ventriculus ini akan keluar 3 pembuluh yang besar, yaitu aorta pulmonalis yang menuju ke pulmo, kemudian arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister yang akan bercabang-cabang ke semua bagian tubuh. Arcus aorta sinister keluar dari ventrikel dekster sedang arcus aorta dekster keluar dari ventrikel sinister (Radiopoetro, 1996:517).

    Pada crocodilia, arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister berssilangan dan bersinggungan dimana tempat persinggungan ini akan berfusi sedemikian rupa sehingga timbul suatu lubang yang disebut foramen panizzae (Radiopoetro, 1996:517).

       Pada crocodilia septum interventriculare sempurna, sehingga cor betul-betul beruang 4. Namum demikian percampuran darah masih terjadi karena adanya foramen panizzae, juga percampuran ini terjadi pada titik di mana arcus aorta dekster dan sinister bersatu untuk membentuk aorta dorsalis (Radiopoetro, 1996:517).

     Menurut (Campbell, 2000:45) Reptilia mempunyai sirkulasi ganda yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmoner yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan pertukaran-gas dalam paru-paru dan kembali ke jantung. Pada satu ordo reptilia, crocodilia, ventrikel secara sempurna terbagi menjadi bilik kiri dan bilik kanan.

  Proses sirkulasi pada reptilia

Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus menuju ke serambi kanan, kemudian bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui sepasang arkus aortikus, Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang menyuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.

Dari seluruh jaringan tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke jantung.

Sistem sirkulasi pada Aves

Untuk  mempelajari peredaran darah pada aves, diambil contoh peredaran dari burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh-pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.

Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium. Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang berdinding lebih tebal.

Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri dan tiga buah yaitu dua arteri anonim yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan, dan sebuah aorta merupakan sisa dari arkus aortikus yang menuju ke Kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian meligkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi dorsalis (pembuluh nadi puggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.

 

Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:

 

  1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior).

Vena ini membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.

  1. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior): membawa darah dari bagian bawah tubuh ke jantung
  2. Pembuluh balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung.

Sistem sirkulasi pada mamalia

Menurut (Kimball, 1992:509) atrium kanan menerima darah miskin akan oksigen (darah deoksi) dari badan, dan ventrikel kanan memompa darah dengan kuat ke paru – paru untuk melepaskan karbon dioksida dan mengambil persediaan oksigen yang segar. Darah oksigen kemudian kembali ke atrium kiri, dan dipompa keluar dengan kuat kesemua organ – organ dan jaringan tubuh. Dengan pernyataan tersebut, maka mamalia termasuk golongan berdarah panas.

Menurut (Radiopoetra, 1996:580) jantung atau cor dibagi oleh dua septum atriorum dan septum ventriculorum. Antara atrium dan ventriculus terdapat valvula atrioventricularis yang menghindari mengalirnya darah dari ventriculus ke atrium.  Di dalam pangkal aorta terdapat valvulae semilunares.

Jantung terdapat di dalam suatu kandungan, yang dindingnya dibentuk oleh perikardum. Pada pangkal aorta dan arteri pulmonalis pada tempat masuknya vena cava dan vena pumonales, perikardium melipat menjadi epikardium yang melapisi dataran luar dinding jantung. Jantung terdapat diantara kedua pulmonales.

Proses sirkulasi pada mamalia

Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmoner. Ketika darah mengalir melalui hamparan kapiler paru-paru kanan dan kiri, darah mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida. Darah yang kaya oksigen akan kembali dari paru-paru melalui vena pulmoner ke atrium kiri jantung. Kemudian, darah yang kaya oksigen mengalir ke dalam ventrikel kiri, ketika ventrikel tersebut membuka dan atrium berkontraksi. Selanjutnya, ventrikel kiri akan memompa darah yang kaya oksigen keluar ke jaringan tubuh melalui sirkuit sistemik. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta, yang mengirimkan darah ke arteri yang menuju keseluruh tubuh. Cabang pertama dari aorta adalah arteri koroner, yang mengirimkan darah ke otot jantung itu sendiri. Kemudian ada juga cabang-cabang yang menuju ke hamparan kapiler di kepala dan lengan (atau tungkai depan). Aorta terus memanjang ke arah posterior, sambi mengalirkan darah yang kaya oksigen ke arteri yang menuju ke hamparan kapiler di organ abdomen dan kaki (tungkai belakang).

Di dalam masing organ tersebut, arteri akan bercabang menjadi artriola, yang selanjutnya akan bercabang menjadi kapiler, dimana darah melepaskan banyak oksigennya dan mengambil karbondioksida yang dihasilkan oleh respirasi seluler. Kapiler akan menyatu kembali membentuk venula, yang akan mengirimkan darah ke vena. Darah yang miskin oksigen dari kepala, leher, tungkai depan disalurkan ke dalam suatu vena besar yang disebut vena cava anterior (superior).  Vena besar lainnya yang disebut vena cava posterior (inferior) mengalirkan darah dari bagian tubuh utama dan tungkai belakang. Kedua cava itu mengosongkan darahnya ke dalam atrium kanan, sebelum kemudian darah yang miskin oksigen itu mengalir ke dalam ventrikel kanan (Campbell, 2000:46).

DAFTAR PUSTAKA:

Campbell. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga.

Kimball, John. 1992. Biologi Edisi Kelima Jilid dua. Jakarta: Erlangga.

Pratiwi,dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Radiopoetro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga.

7 thoughts on “Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata (Pisces, Amphibi, Reptil, Aves, dan Mamalia)

  1. kanglondo 15/05/2013 / 02:21

    tenkyu atas informasi…salam kenal

  2. Susan 12/11/2013 / 12:47

    terimakasih infonya sangat membantu 🙂

  3. rahmatiah hadi 12/02/2016 / 07:55

    makasih banyak ya atas infonya tapi lebih baik jika ada gambarnya…

    • evi maria 04/09/2016 / 02:38

      nanti saya akan menambahkan beberapa gambar. Terimakasih sudah mengunjungi blog saya. ^^

    • evi 16/09/2019 / 07:21

      Makasih sudah mengunjungi blog saya. Terimakasih sarannya. Nanti akan saya perbaiki kembali ^^

Leave a comment