Pengertian dan ciri ciri Porifera (Invertebrata) lengkap

Tahukah kamu jika gambar di atas termasuk hewan? Hewan apakah itu? Mungkin sebagian banyak orang masih asing dengan Porifera dan menganggap Porifera adalah tumbuhan. Seperti namanya, tubuh porifera bisa kita kenali dengan bentuk luarnya yang berpori-pori seperti spons.

       Bacalah peta konsep di bawah ini. Peta konsep ini akan memberikan petunjuk apa saja materi Porifera yang dijelaskan

materi Porifera.png
Bagan oleh efineko.wordpress.com

     Porifera berasal dari bahasa latin yaitu porus yang berarti lubang, dan ferre yang berarti membawa atau mempunyai. Berdasarkan asal kata tersebut, Porifera merupakan hewan yang mempunyai pori. Seperti namanya, tubuh Porifera bisa kita kenali dengan bentuk luarnya yang berpori-pori seperti spons itu. Pori–pori ini berfungsi sebagai tempat masuknya air dan menyaring partikel-partikel yang mengandung bahan makanan ke dalam tubuh Porifera (Yani, 2007: 197).

     Kira-kira berapa jumlah spesies Porifera? Diperkirakan ada sekitar  9000 spesies. 100 diantaranya hidup di air tawar sedangkan sisanya adalah organisme laut.

CIRI-CIRI PORIFERA

     Bentuk Porifera beranekaragam. Ada  yang berbentuk seperti tabung, vas bunga, bahkan ada yang bercabang-cabang seperti tumbuhan. Wah, sulit dibayangkan jika tubuhnya berbentuk seperti tumbuhan. Pasti kamu tidak mengira jika itu adalah Porifera. Porifera hidupnya sesil atau menempel di atas substrat sehingga orang Yunani Kuno pernah menganggap mereka sebagai tumbuhan.

Struktur tubuh

     Pori-pori yang terdapat di permukaan tubuh disebut ostium merupakan celah tempat masuknya air yang membawa zat makanan. Air akan disedot ke dalam rongga tengah atau spongosol yang kemudian akan mengalir keluar melalui suatu lubang yang lebih besar  yang disebut oskulum (Campbell, 2003: 214). Porifera tidak tersusun dengan jaringan sejati karena sel-selnya belum terspesialisasi. Lapisan penyusun dinding tubuh Porifera adalah sebagai berikut.

  • Lapisan terluar (epidermis). Lapisan ini tersusun atas sel-sel epitelium pipih yang disebut pinakosit.  Diantara pinakosit terdapat ostium.
  • Mesoglea. Lapisan mesoglea merupakan lapisan pembatas antara lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan ini mengandung sel amebosit yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan zat makanan ke sel-sel tubuh, membuang partikel sisa-sisa bahan makanan, dan membuat spikula (serat rangka) (Campbell, 2003: 214). Terdapat pula arkeosit  yang berasal dari sel embrionik amebosit yang berfungsi sebagai reproduksi sel
  • Lapisan terdalam (endodermis). Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher (collar cell) atau koanosit yang memiliki flagela. Fungsi koanosit berfungsi untuk mencerna makanan secara intraseluler.
struktur tubuh porifera.png
struktur tubuh Porifera. sumber gambar

Sistem Sirkulasi Air

     Sekarang kamu sudah mengetahui mengenai struktur tubuh Porifera. Selanjutnya berdasarkan jalan masuknya air ke dalam tubuh, Porifera dibedakan menjadi 3 tipe saluran air yaitu Askon, Sycon/Scypa, dan Leucon/rhagon.

  • Askon. Tipe Askon adalah tipe saluran air yang paling sederhana yang lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus langsung ke spongosol.  Contohnya Leucosolenia sp.
  • Sycon/Scypa. Sycon merupakan tipe saluran air yang lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang yang berhubungan langsung ke spongosol. Contohnya Scypha sp.
  • Leucon/Rhago. Leucon merupakan tipe saluran air yang lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Spongila sp.
TIPE SALURAN AIR PORIFERA.png
Skema tipe saluran air pada Porifera: (a) Ascon, (b) Sycon, (c) Leucon

Reproduksi Porifera

    Cara Porifera berkembang biak, yaitu secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan kuncup dan gemula. Kuncup dilepaskan akan tumbuh menjadi Porifera baru. Sedangkan untuk gemula, dibuat dalam keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan.  Misalnya dingin atau kekeringan. Jika induknya mati, maka gemmulae akan tumbuh menjadi kuncup dan menjadi Porifera baru (Irnaningtyas, 2013: 304).

     Reproduksi Porifera secara seksual, yaitu melalui persatuan sperma dan ovum. Jika terjadi penyatuan sperma dan ovum yang berada di mesoglea, maka akan terbentuk embrio. Embrio ini akan berkembang menjadi larva berflagela yang disebut larva amfiblastula. Larva tersebut berenang bebas dan menempel di suatu subtrat dan tumbuh menjadi Porifera baru. Karena dalam satu tubuh menghasilkan dua sel kelamin, Porifera ini bersifat hemaprodit. (Irnaningtyas, 2013: 304).

Klasifikasi Porifera

     Menurut Fried (2006: 344) Berdasarkan bahan penyusun spikula (penyusun rangka), Porifera dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu Calcarea, Hexactinellida, Demospongiae, dan Sclerospongiae. 

  1. Kelas Calcarea memiliki rangka yang terdiri dari spikula-spikula kalsium karbonat.  Contoh: Leucosolenia sp., Clathrina sp., dan Scypha sp.
  2. Demospongiae bertulang lunak karena tidak memiliki rangka. Jika terdapat rangka terdiri dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari zat kersikcontohnya: Euspongia sp., dan Spongia sp.
  3. Hexactinellida dinamakan demikian karena memiliki spikula-spikula mengandung silika. Contohnya: Pheronema sp. dan Euplectella sp.
  4. Sclerospongiae mengandung spikula-spikula bersilika diatas jalinan rapat kalsium karbonatnya. Contohnya Ceratoporella sp.(Fried, 2006: 344).

Peranan Porifera

     Porifera ada yang merugikan, tetapi sebagian besar bermanfaat bagi kehidupan kita. Misalnya dari golongan Demospongiae, khususnya Euspongia officinalis. Bila dikeringkan, Euspongia officinalis dapat digunakan sebagai spons untuk alat penggosok badan sewaktu kita mandi dan dapat digunakan sebagai pembersih kaca. Selain itu, dapat juga dimanfaatkan sebagai hiasan akuarium.

     Ada juga Porifera yang merugikan karena hidup melekat pada kulit tiram sehingga dapat menurunkan kualitas tiram di peternakan tiram.

     Masih banyak peranan dari Porifera bagi kehidupan kita. Cobalah kamu mencari peranan lain dari Porifera itu! Carilah di berbagai sumber-sumber bacaan yang memuat tentang manfaat Porifera.

Daftar Pustaka

Campbell, dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

Fried, George H. dan George J. Hademenos. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.

Yani, dkk. 2007. Biologi 1 Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Leave a comment