Pertemuan ilmiah (Perbedaan seminar, semiloka, lokakarya, simposium, penataran, diskusi ilmiah, konferensi, workshop, diskusi panel)

Perbedaan Antara Seminar dengan Semiloka, lokakarya, simposium, penataran, konferensi, workshop, diskusi panel, dan diskusi ilmiah

Seminar

Seminar adalah sebuah kegiatan yang di buat untuk penyampaian suatu karya ilmiah dari seorang pakar atau peneliti yang dipresentasekan kepada peserta agar dapat mengambil keputusan yang sama terhadap karya ilmiah antara sumber dengan peserta

Pada awal seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas satu sub pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi atau komisi, di bawah pimpinan seseorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok disusun suatu perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang ditunjuk. Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah.

Kelebihan Seminar:

  1. Membangkitkan pemikiran yang logis.
  2. Mendorong pada analisa menyeluruh.
  3. Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.
  4. Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
  5. Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.

Kelemahan Seminar :

  1. Membutuhkan banyak waktu.
  2. Memerlukan pimpinan yang terampil.
  3. Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
  4. Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
  5. Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.

 Simposium

Simposium adalah bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai aspek dengan subjek tertentu yang diikuti oleh moderator, beberapa pembicara, dan banyak peserta.

Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (penyaran pembanding), di bawah pimpinan seseorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebarluaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan umum yang dianggap perlu saja.

Setiap penyaji menyajikan karyanya dalam waktu 5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari audience/peserta. Bahasan dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil simposium. Jika simposium melibatkan partisipasi aktif pengunjung disebut simposium forum. 7. Colloqium, strategi diskusi yang dilakukan dengan melibatkan satu atau beberapa nara sumber (manusia sumber) yang berusaha menjawab pertanyaan dari audience. Audience menginterview nara sumber selanjutnya diteruskan dengan mengundang pertanyaan dari peserta (audience) lain Topik dalam diskusi ini adalah topik baru sehingga tujuan utama dari diskusi ini adalah ingin memperoleh informasi dari tangan pertama.

Penggunaan Simposium

  1. Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.
  2. Jika kelompok peserta besar.
  3. Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.
  4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).

Kelebihan Simposium:

  1. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
  2. Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
  3. Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik.
  4. Dapat direncanakan jauh sebelumnya.

Kelemahan Simposium:

  1. Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
  2. Kurang interaksi kelompok.
  3. Menekankan pokok pembicaraan.
  4. Agak terasa formal.
  5. Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
  6. Sulit mengadakan kontnol waktu.
  7. Secara umum membatasi pendapat pembicara.
  8. Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.
  9. Cenderung dipakai secara berlebihan.

 

Diskusi panel

Diskusi Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 – 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang moderator.

Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan. Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan.

Kelemahan Diskusi Panel:

  1. Membangkitkan pikiran.
  2. Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.
  3. Mendorong ke analisis lebih lanjut.
  4. Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan orang lain.

Kelebihan Diskusi Panel :

  1. Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.
  2. Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.
  3. Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.
  4. Cenderung menjadi serial pidato pendek.
  5. Membutuhkan persiapan yang cukup masak.

Konferensi

Konferensi adalah diskusi yang diselenggarakan oleh suatu badan  atau organisasi yang membicarakan masalah-masalah aktual.

Konferensi bertujuan membicarakan kebijakan-kebijakan telah dilakukan sebelumnya sebagai proses evaluasi.

Loka karya atau workshop

Lokakarya atau dalam bahasa Inggris workshop adalah suatu acara pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.

Perbedaan mendasar antara lokakarya dengan seminar hanya menekankan pada hasil yang didapat dari lokakarya menjadi sebuah produk yang dapat digunakan peserta lokakarya dalam proses pembelajaran di kelas. Sedangkan seperti seminar kali ini adalah hanya sebagai pencetus ide yang jika tepat dapat ditindak lanjuti dan jika tidak dapat digunakan bahan pemikiran dan acuan berfikir bagi kalangan pendidik di masa yang akan datang. Karna ada kalanya suatu pemikiran yang baik membutuhkan momen yang tepat bagi pelaksanaannya. Hal tersebut tergantung pada permasalahan yang ditimbulkan oleh pemikiran tersebut.

Teknik penyelenggaraannya:

  1. Peserta lokakarya antara 20 hingga 30 orang atau lebih;
  2. Lama lokakarya sangat bervariasi, dapat 1 hari atau lebih;
  3. Topik lokakarya lebih ditentukan oleh pesertanya berdasarkan minat dan kebutuhan mereka sendiri, namun dapat pula berdasarkan penugasan dari organisasi;
  4. Lokakarya dimulai dengan sidang pleno, pengarahan diberikan dengan teknik ceramah, pemutaran film, demonstrasi dan sebagainya untuk seluruh peserta;
  5. Kemudian peserta dipecah menjadi kelompok kecil untuk menjalani latihan praktek. Disamping itu kelompok ini dapat juga menjadi kelompok kerja (work group) yang ditugaskan untuk membuat tugas tertentu seperti membuat program, menyusun rancangan peraturan dan sebagainya;
  6. Lokakarya menghasilkan suatu keputusan dan rekomendasi untuk diberikan kepada pemberi tugas.

Keunggulan Metode Lokakarya

  1. Memberi kebebasan berargumen kepada peserta loka karya dan pemakalah
  2. Memberi peluang melibatkan banyak peserta
  3. Menyerap informasi sebanyak mungkin untuk suatu hasil atau perubahan konsep semula sehingga ide pemakalah akan diuji dan mendapat tangapan tentang kelebihan dan kekurangan dari ide para pemakalah
  4. Dapat digunakan sebagai referensi bagi pengamat dan pemegang kebijakan baik masyarakat umum dan pemerintah

 

Kelemahan Metode Lokakarya

  1. Memerlukan persiapan yang relatif lama
  2. Memerlukan tenaga dan biaya yang besar
  3. Melibatkan banyak orang sehingga menyita waktu guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelasnya
  4. Menimbulkan banyak pro dan kontra sehingga menimbulkan potensi konflik di antara pengamat pendidikan dan pelaksana kebijaksanaan  

Penataran

Penataran adalah Kegiatan pendidikan dalam rangka menyempurnakan/ meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

Teknik penyelenggaraannya:

  1. Peserta penataran antara 20 hingga 30 atau bisa lebih;
  2. Lama penataran bervariasi, dapat 1 hari atau lebih;
  3. Penataran direka dan diselenggarakan oleh para profesional khususnya dalam hal memberikan informasi dan keterampilan yang akan diajarkan;
  4. Pengarahan dapat dibagi dalam tiga bagian: sesi pleno, sesi praktek dan diskusi kelompok.
  5. Dalam sesi pleno, bahan yang disampaikan dilakukan melalui ceramah, film dan pameran. Dalam sesi kelompok, diadakan diskusi agar peserta mendapat pengalaman langsung dalam memimpin dan berperan serta dibawah pengawasan pimpinan penataran.

Perbedaan pokok antara penataran dan lokakarya adalah, pada penataran terjadi limpahan vertikal dari penyelenggara kepada peserta, sehingga bertambah pengetahuan/keterampilannya. Sedangkan lokakarya mengundang peserta untuk bekerja dalam kelompok dan menyusun hasil bersama

 

Diskusi Ilmiah

Diskusi Ilmiah adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.

 

Semiloka

Semiloka adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul di suatu tempat untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.

Pertemuan atau persidangan biasanya menampilkan satu atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya

 

Referensi dari berbagai sumber

Leave a comment